Komisi IV Minta Kementan Fokus Tingkatkan Produktivitas Guna Capai Swasembada Pangan
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi ketika memimpin rapat perdana dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka membahas program kerja prioritas 2025 bersama Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman serta jajarannya di Ruang Rapat Komisi IV DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024). Foto : Arief/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi menekankan sejumlah kebijakan yang mesti dijalankan Kementan selama satu periode. Hal itu disampaikannya ketika memimpin rapat perdana dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka membahas program kerja prioritas 2025 bersama Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman serta jajarannya di Ruang Rapat Komisi IV DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).
“Karena tidak hanya sebagai sumber pemenuhan pangan, namun berperan bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang tujuan akhirnya untuk menyejahterakan rakyat melalui kemandirian pangan," kata perempuan yang kerap disapa Mbak Titiek ini.
Di masa depan, lanjutnya, Titiek berharap agar Kementan benar-benar fokus dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Terlebih, menurutnya, tugas utama kementerian yang dipimpin Andi Amran Sulaiman ini, meningkatkan produktivitas pangan dalam rangka mencapai swasembada pangan.
Diketahui, dalam rapat kerja itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak jajaran Komisi IV DPR RI untuk mensukseskan program cetak sawah yang dikerjakan pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Selain cetak sawah, Mentan juga meminta DPR RI untuk memberi dukungan penuh terhadap berbagai kebijakan Kementan. Salah satunya adalah pemberantasan mafia pangan yang selama ini merugikan masyarakat dan petani.
Sebagai tambahan, Mentan mengatakan saat ini ada kurang lebih 10 juta hektare lahan tidur yang berpotensi bisa dilakukan cetak sawah. Namun pemerintah baru mengerjakan 3 juta hektare, di mana 1 juta hektare di antaranya berlokasi di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. (hal/rdn)